SURABAYA--Wilayah Jawa Timur (Jatim) bagian selatan memiliki potensi gempa. Wilayah itu, menurut penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), berada dalam patahan Samudera Indonesia.
Untuk melakukan siaga bencana melalui sistem peringatan dini (early warning system), Pemprov Jatim meminta seluruh kabupaten/kota di Jatim siaga. ''Antisipasi itu bisa juga dilakukan dengan menyiapkan masyarakat melakukan langkah-langkah darurat jika terjadi gempa,'' kata Gubernur Jatim, Soekarwo, Selasa (6/10).
Menurut Soekarwo, pihaknya telah mendapatkan laporan bahwa beberapa daerah telah melakukan antisipasi dini tersebut. ''Salah satunya Kabupaten Lumajang yang telah melakukan pelatihan pada warganya, khususnya daerah pesisir selatan,'' ungkapnya.
Sistem peringatan dini, lanjut Soekarwo, tidak harus selalu berupa alat yang canggih. ''Bisa saja masyarakat dilatih menggunakan kentongan sebagai sistem peringatan dini. Jika masyarakat sekitar dilatih, maka saat mendengarkan kentongan dengan durasi tertentu, akan mengetahui bahwa ada gempa dan harus segera mengungsi,'' paparnya.
Daerah pesisir selatan Jawa, termasuk Jawa Timur dan Bali masuk dalam zona bahaya gempa yang berpotensi tsunami. Sebab di wilayah selatan Jatim terdapat patahan panjang mulai dari Sumatera. Bahkan salah satu pakar geologi dari LIPI, Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan bahwa terjadinya gempa di Aceh dan Sumatra Utara pada 26 Desember 2004, gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006, dan Gempa Padang yang terjadi pada 30 Septenber 2009 lalu, semakin memicu patahan di Samudera Indonesia.
Dengan patahan tersebut, Danny juga memperkirakan bakal terjadi gempa dahsyat atau yang dikenal dengan megacrush dengan kekuatan lebih dari 8 skala richter, dan memiliki potensi terjadi tsunami. Prediksi itu sangat beralasan, karena Denny bersama mitranya, Prof Kerry Sieh dari Nanyang Technology University (NTU), Singapura, telah melakukan penelitian gempa khususnya pada patahan selatan Jawa selama 12 tahun. Bahkan jika tekanan terhadap patahan semakin tinggi, bisa jadi memicu gempa hingga mencapai 8,8 skala richter.
Di sisi lain, Soekarwo mengatakan bahwa Pemprov Jatim telah mengirimkan bantuan untuk korban gempa ke Sumatra Barat (Sumbar). Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Wagub Jatim Saifullah Yusuf yang berangkat ke Padang, Senin (5/10) pagi. ''Gus Ipul langsung menyerahkan ke Padang,'' jelasnya.
Menurut Soekarwo, Pemprov Jatim sudah membuka rekening resmi di Bank Mandiri untuk menampung bantuan dari warga Jatim bagi korban gempa Sumbar. Di samping itu, pihaknya juga akan membuka posko resmi penyaluran bantuan untuk korban gempa Sumbar. ''Nantinya posko tersebut akan didampingi oleh auditor independen, yang selalu mendata pemasukan dan pengeluaran bantuan, baik dalam bentuk natura maupun uang tunai,'' tegasnya. tok/eye
sumber : (http://republika.co.id/berita/80431/Pesisir_Selatan_Jatim_Potensi_Gempa)
Selasa, 06 Oktober 2009
Pesisir Selatan Jatim Potensi Gempa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar